Memilih warna yang tepat untuk aplikasi Anda adalah kunci untuk membentuk bagaimana pengguna melihatnya, memperkuat identitas merek, dan meningkatkan fungsionalitas. Skema warna yang cerdas dapat memicu emosi yang tepat, mengarahkan tindakan pengguna, dan menciptakan pengalaman keseluruhan yang lebih baik. Panduan ini akan membantu desainer memilih warna aplikasi terbaik dan meningkatkan kinerjanya.
Psikologi warna merupakan faktor penting dalam memilih palet yang tepat. Setiap warna memicu emosi dan perilaku spesifik, sehingga penting untuk menyelaraskan aplikasi Anda dengan ekspektasi pengguna. Misalnya:
LinkedIn:
Netflix:
Perangkat seperti generator palet warna aplikasi seluler dapat membantu menemukan kombinasi harmonis yang meningkatkan pengalaman pengguna.
Misalnya, Duolingo menggunakan hijau cerah untuk menunjukkan positif dan pertumbuhan, menjadikan pembelajaran bahasa menyenangkan. Trello, di sisi lain, menggunakan nada biru yang menenangkan untuk meningkatkan kepercayaan dan navigasi yang jelas.
Di sektor keuangan, Klarna Bank berbeda dengan menggunakan merah muda lembut sebagai warna utamanya, berbeda dari biru tradisional yang ditemukan di sebagian besar aplikasi perbankan. Merah muda menambahkan nuansa yang ceria dan ramah, sambil tetap mempertahankan profesionalisme, menarik bagi audiens muda yang melek teknologi.
Palet warna aplikasi Anda harus mencerminkan identitas merek dengan kuat. Apakah Anda bertujuan untuk menginformasikan, menginspirasi, atau melibatkan pengguna, warna yang Anda pilih harus selaras dengan nilai inti dan tujuan merek Anda. Mulailah dengan meninjau pedoman merek untuk mendapatkan warna primer dan sekunder.
Jika merek Anda belum memiliki palet yang mapan, pertimbangkan misi dan nilainya. Misalnya:
Alat seperti Coolors dan Adobe Color membantu membuat palet yang kohesif yang selaras dengan pesan merek Anda. Selain itu, Panduan Desain Material dan Panduan iOS Human Interface memastikan konsistensi warna di berbagai perangkat, mempromosikan tampilan yang seragam dan profesional.
Setelah visi merek Anda jelas, melakukan riset pengguna membantu Anda memilih warna aplikasi yang sesuai dengan preferensi audiens Anda. Berikut adalah metode utama untuk membimbing riset Anda:
1 → Survei & Wawancara
Tanyakan langsung kepada pengguna tentang preferensi warna mereka untuk memilih opsi yang sesuai.
Aplikasi: Google Forms, Typeform, SurveyMonkey.
2 → Demografi
Pertimbangkan faktor seperti usia dan jenis kelamin—pengguna muda mungkin lebih suka warna cerah, sementara audiens yang lebih tua mungkin menyukai nada yang lebih lembut.
Aplikasi: Google Analytics, Facebook Audience Insights.
3 → Analisis Kompetitor
Lihat skema warna yang sukses di industri Anda, tetapi jangan takut untuk tampil beda dengan pilihan unik.
Aplikasi:: SimilarWeb, SEMrush.
4 → Grup Diskusi
Dapatkan umpan balik langsung tentang pilihan warna dari pengguna target untuk menyempurnakan palet Anda.
Alat: Lookback, UserTesting.
5 → Wawasan Budaya
Warna memiliki arti berbeda di berbagai budaya, jadi teliti maknanya berdasarkan lokasi audiens Anda.
Aplikasi:: Pew Research, World Values Survey.
6 → Analisis
Gunakan alat seperti peta panas untuk melihat bagaimana warna memengaruhi perilaku pengguna.
Aplikasi:: Hotjar, Crazy Egg.
7 → Uji & Iterasi
Lakukan uji A/B untuk menemukan skema warna mana yang paling efektif untuk keterlibatan.
Aplikasi: Optimizely, VWO (Visual Website Optimizer).
Warna membantu mengatur informasi, menyoroti fitur penting, dan menciptakan hierarki visual. Misalnya:
Kontras sangat penting untuk keterbacaan, terutama bagi pengguna dengan gangguan penglihatan. Pastikan skema warna Anda mengikuti Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG), yang merekomendasikan rasio kontras setidaknya 4,5:1 untuk teks utama. Alat seperti WebAIM's Contrast Checker dapat membantu memverifikasi apakah kombinasi warna Anda dapat diakses.
Warna harus inklusif, melayani semua pengguna, termasuk mereka yang buta warna. Hindari menggunakan warna saja untuk menyampaikan informasi; sebagai gantinya, gunakan ikon atau pola untuk melengkapi desain Anda. Warna-warna cerah dan kontras tinggi untuk tombol call-to-action (CTA) dapat meningkatkan keterlibatan, tetapi hindari penggunaan berlebihan untuk mencegah kelelahan visual.
Jika Anda ingin menjadi Desainer UI/UX dengan cepat, kursus online selama 5 bulan dari GROWIA menawarkan jalan yang paling efisien. Inilah yang membuatnya unggul:
→ Pelajaran online singkat yang direkam untuk kenyamanan Anda, memungkinkan Anda belajar sesuai kecepatan Anda.
→ Mentor pribadi yang mendukung Anda sepanjang kursus, menjawab pertanyaan Anda dan memberikan bimbingan.
→ Tugas-tugas praktis yang membantu Anda membangun portofolio yang kuat dengan proyek nyata.
→ Keterampilan yang terbaru berdasarkan praktik industri terkini, memastikan Anda siap untuk pasar kerja.
→ Bimbingan karier, termasuk dukungan CV, untuk membantu Anda mendapatkan pekerjaan pertama Anda.
→ Jaminan pekerjaan: Jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan dalam 6 bulan setelah lulus, kami akan mengembalikan uang sekolah Anda.(Syarat & Ketentuan Berlaku)
Dengan bimbingan dari Prabu Rosihan, Head of Product Design Management di Bank Sinarmas , Anda akan diperlengkapi untuk memulai karier Anda di bidang Desain UI/UX.
Mulailah karier Desain UI/UX Anda dengan kursus GROWIA. Daftar sekarang dan siap bekerja dalam 5 bulan!